top of page

MINYAK RAMUAN MBAH MARTO

 

Mbah Marto berasal dari Solo, karena jelas ada di label botol ramuannya : Mbah Marto Solo. Kakak perempuan saya pernah tertinggal minyak Mbah Marto yang tidak pernah absen ada di tas-nya. Kebetulan dia sedang ada di sekitar Solo. Ternyata di Solo, ke beberapa orang yang dia tanya, tidak seorangpun tahu lokasi penjual Mbah Marto Solo.

 

Saya mendapatkan ramuan ini dari mbak Endang. Beliau sebetulnya tante saya, isteri dari Mak Etek Darul (adik ibu saya yang asli orang Padang). Mbak Endang mendapatkannya dari besannya yang mendapat kiriman langsung dari Solo. 

Tidak penting betul mengenai mengenai siapa dan dimana minyak Mbah Marto dibuat, kalau manfaat yang saya rasakan berkenalan dengan Mbah Marto membuat saya - menurut suami - ketergantungan. Kalau di rumah tidak ada persediaan Mbah Marto minimal 2 botol, saya mulai panik. Saya salinkan apa yang tertulis di botolnya : 

kocok dahulu
MINYAK RAMUAN JAWA TRADISIONAL
UNTUK MENYEMBUHKAN SEGALA MACAM PENYAKIT
MBAH MARTO SOLO


SAKIT :
Tumor, Kanker, Gondok, Infeksi, Amandel, Patah Tulang, Uci-uci.

CARA MENGOBATI :
1. Basahi kapas dengan minyak
2. Kompreskan pada yang sakit
3. Lapisi dengan plastik
4. Perban dengan stagen atau perban lainnya
5. Ganti pagi dan sore


SAKIT :
Rematik, Pegel/Linu, Jimpe, Keseleo, Keju/Kemeng, Mrongkol

CARA MENGOBATI :
1. Basahi dengan obat
2. Urut dari atas ke bawah


SAKIT :
Gigi berlubang

CARA MENGOBATI :
1. Basahi pipi bagian luar gigi yang sakit
2. Basahi kapas dengan obat secukupnya
3. Masukkan ke gigi yang berlubang


SAKIT :
Asma, Sesak Napas, Perut Mual, Tidak Nafsu Makan, Kencing Batu, Gula, Bengkak, Ginjal, Ambeien, Usus Buntu.

CARA MENGOBATI :
1. Minum 1 (satu) sendok teh obat tiap pagi & sore sebelum makan/minum
2. Sesudah 60 menit baru boleh makan/minum
3. Untuk hasil yang lebih baik, minum rutin 30 hari.

Bahkan untuk yang tidak ada di daftar penyakit yang direkomendasikannya, seperti gatal-gatal karena ulat bulu, sekejab gatal dan bentolannya hilang ... lang. Daftar kemanjuran Mbah Marto semakin hari semakin bertambah dengan berbagi cerita ketika sesama pemakai Mbah Marto berkumpul.

Tetapi ya sampai di situ. Marketing hanya di kalangan terbatas pemakai, kerabat dan kenalannya. Tidak pernah ada iklan di koran, di tembok, di jalan-jalan, apalagi seperti yang sering kita lihat di tv yang kata-kata : 'mujarab ... mujarab ... mujarab' - nya selalu diulang-ulang.

Semula saya menganggap strategi pemasaran Mbah Marto ini memang memakai sistem marketing dari mulut ke mulut. Marketing jenis ini cukup sederhana, tetapi perlu konsistensi yang tinggi dalam menjaga kualitas produk dan layanan. 

Tetapi pada akhirnya, saya lebih mempercayai anggapan imajiner saya bahwa ramuan ini adalah warisan orangtua yang dipanggil Mbah Marto. Semula Mbah ini hanya membuat ramuan untuk kalangan keluarganya, yang kemudian diminati oleh kerabat sekitar. Katakanlah beliau saat ini sudah meninggal, sehingga kemudian anak cucunya yang sangat menghormati beliau merasa perlu meneruskan manfaat pengetahuan dan kemampuan leluhurnya untuk kepentingan orang banyak, termasuk warisan budaya pemikiran dan sikap hidup leluhurnya sebagai orang jawa. 

Ramuan sehebat ini pastilah keluar dari orang sekaliber Mbah Marto yang secara mendalam mensikapi dan menjalani falsafah hidup orang jawa, seperti :  


Urip Iku Urup 
Hidup itu Nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.

Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan ; serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak.

Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti 
Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar

Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha 
Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan.

Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan 
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.

Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman 
Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja.

Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Janganlah terobsesi atau terkungkung  oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.

Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka 
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.

Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo 
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

Aja Adigang, Adigung, Adiguna 
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.

Alon-alon waton klakon
Filosofi ini sebenarnya berisikan pesan tentang keamanan. Padahal kandungan maknanya sangat dalam. Filosofi ini mengisyaratkan tentang kehati-hatian, waspada, istiqomah, keuletan, dan yang jelas tentang keamanan.

Nrimo ing pandum
Arti yang mendalam menunjukan pada sikap Kejujuran, keiklasan, ringan dalam bekerja. Inti filosofi ini adalah Orang harus iklas menerima hasil dari usaha yang sudah dia kerjakan.

Saiki jaman edan yen ora edan ora komanan, sing bejo sing eling lan waspodo.
Hanya orang yang ingat kepada Allah (disini saja juga tidak cukup) dan waspada terhadap duri-duri kehidupan yang setiap saat bisa datang dan menghujam kehidupan, sehingga bisa mengakibatkan musibah yang berkepanjangan.

Mangan ora mangan sing penting ngumpul
'Makan tidak makan yang penting kumpul', melambangkan berpegang teguh pada persatuan, yang artinya bersatu untuk tujuan bersama.

Wong jowo ki gampang di tekuk-tekuk.
Ungkapan ini menunjukan fleksibilitas dari orang jawa dalam kehidupan. Kemudahan bergaul dan kemampuan hidup di level manapun baik miskin, kaya, pejabat atau pesuruh sekali pun. Orang yang memegang filosofi ini akan selalu giat bekerja dan selalu ulet dalam meraih cita-citanya. 

 

Di kehidupan sekitar saya, disengaja maupun tidak disengaja, Mbak Endang saya yang saya sebutkan di atas tampaknya juga memegang falsafah ini. Beliau, adalah orang yang paling ikhlas, nrimo, ulet, rajin, rendah hati, dan mudah bergaul, yang termasuk paling komplit menjalani falsafah hidup orang jawa ini, dari sekian banyak orang jawa yang saya kenal. 

Ayah saya almarhum semasa hidupnya termasuk sosok dalam kategori ini dalam tingkatan yang luar biasa. Kemampuannya bergaul di level manapun, kesederhanaan, dan keikhlasannya dalam menjalani hidup adalah bagian paling menonjol di dirinya. Saya selalu mengagumi beliau sampai kapanpun. Banyak hal tak terucap yang ingin saya katakan andai beliau masih hidup. Betapa saya merindukan kehadirannya.

Hmm.. kembali ke minyak ramuan Mbah Marto, sebetulnya yang paling menyembuhkan adalah rasa percaya. Rasa percaya - menurut saya - adalah modal awal sebesar 40%-60% kesembuhan.

ANYAM-ANYAMAN NYAMAN - Sujiwo Tejo
00:00 / 00:00
bottom of page