tuti dipo

SAODAH DIMANA

 

Saodah adalah satu-satunya saudara Juned. Keduanya lahir dalam waktu yang hampir berbarengan. Mereka anak-anak Iskandar dan Ratmi, dan semuanya tinggal bersama kami sekeluarga.

 

Waktu kecil tingkahnya lucu dan bisa dikendalikan, walaupun mereka 'cuma' kucing kampung. Bila ada yang mendominasi yang lain, atau menggagahi makanan bersama untuk dirinya sendiri, ganjarannya adalah tidak diberi jatah makanan atau boleh bergabung makan setelah yang lainnya hampir selesai. Tetapi entah mengapa terakhir-terakhir, ketika mereka umuran kelas 2 SD gitu, awal mula perubahan justru pada ibu mereka, Ratmi. Mungkin karena dia mulai hamil lagi. Ratmi mulai naik ke meja makan dan mencuri makanan. Dia telah melanggar etika dasar yang dipegang seluruh kucing yang mondok di rumah. Dan sayangnya, Juned terpengaruh tingkah ibunya. Sementara Saodah, atau yang biasa kami panggil Odah samasekali tidak terpengaruh. Sesekali terlihat sang ayah, Iskandar, melihat tingkah Ratmi dan Juned dengan wajah menyesali.

 

Setelah beberapa upaya perbaikan tidak membuahkan hasil, dengan persetujuan adik bungsu saya, pengawas sekaligus penasehat masalah-masalah perkucingan, akhirnya kami sepakat memindahkan pondokan Ratmi dan Juned. Mereka diungsikan ke pasar pedok agar tidak terlalu sulit mencari makan sendiri. Kami berharap Juned sebagai anak laki-laki dapat menjaga ibunya yang sedang hamil. Singkat cerita tinggallah Saodah si anak perempuan bersama ayahnya. 

 

Semula mereka cukup harmonis. Odah kucing penurut dan pasrah. Karena Iskandar kucing casanova dan seringkali Odah ditinggal sendiri, kami mengambil Luki yang nama lengkapnya Lukitodisastro dari rumah ibu mertua saya untuk menemani. Luki ini pecicilan dan sangat akrab dengan Saodah. Karena usia mereka terpaut jauh (Luki sekitar TK gitu), Odah sangat mengayomi disamping dia memang pasrahan. Bahkan dia tidak marah bila menjelang tidur susunya dihisap Luki sampai bengkak. 

 

Malapetaka terjadi ketika suatu saat Iskandar mulai membully Saodah, anak kandungnya sendiri. Kami berusaha memberi pengertian pada Iskandar. Kami semakin tidak mengerti Iskandar yang lembut kecuali terhadap pejantan lain yang berusaha merebut kekasihnya, yang baik hati, yang santun karena gak pernah naik-naik meja, bisa menjadi begitu benci pada Odah. Sebab musababnya tidak terjelaskan sampai sekarang. Di hari itu pembully-an Iskandar memang terhitung keterlaluan, karena menurut saksi mata Iskandar memaki-maki Odah sambil menggiringnya ke luar rumah. Iskandar juga menghalangi Saodah setiap kali merangsek masuk ke rumah, sehingga akhirnya Saodah terpaksa pergi dan menghilang. Kami menyusuri jalan dan gang sekitar rumah selama dua hari, sebelum akhirnya menyerah. Saodah hilang.

 

Hilangnya Saodah membuat duka di wajah Luki. Dia kehilangan satu-satunya teman. Tampaknya kemudian Iskandar mencoba menggantikan posisi Saodah, tetapi semuanya serba tidak terkendali. Luki terlihat disorientasi gender, dia takut bila melihat tikus, dia tidak pernah keluar rumah, bila mencoba bermain dengan kucing kecil lainnya dia salah cara sehingga terlihat seperti mengajak berkelahi. Saat ini Luki sekitar SMA-an, dan belum pernah punya pacar.

 

Banyak ketidaktahuan dan kesalahpahaman yang terjadi antara Iskandar dengan Ratmi, antara Juned dengan ayahnya, Saodah dengan ayahnya, antara kami dengan kondisi Ratmi, kami dengan Saodah dan Juned, dan mungkin juga antara Saodah dengan Luki. Yang paling keliru adalah di saat-saat terakhir sebelum Saodah pergi, kami baru 'ngeh' bahwa sebetulnya Saodah laki-laki dan Juned yang perempuan. Walaaah.

 

Terkadang bila melihat yang mirip Saodah kami sering mengamati. Beberapa kali suami saya meyakini bahwa dia bertemu kucing yang sangat mirip Saodah. Atas nama Luki dan kesalahpahaman, kami masih berharap dia kembali. Lagipula kami dan Odah harus memperbaiki beberapa kesalahpahaman. Betapa masih ada yang ngeganjel di hati apabila masih ada kesalahpahaman yang tidak terselesaikan. Bukankah kesalah-pahaman karena ketidaktahuan, bukan untuk dimaafkan, tetapi untuk diperbaiki ?

 

Pulanglah Odah. Saodah dimana ?