tuti dipo
l.e.a.r.n. l.i.f.e. b.a.l.a.n.c.e
M O M E N T U M
■ 'Aku berjalan perlahan, tapi aku tidak pernah berjalan mundur. Sukses kemungkinan besar tidak akan datang dalam semalam, jadi terus bergerak maju - tidak peduli seberapa lambat'.
- Lincoln
■ 'Kita tidak lemah. Kalau kita lemah maka sebenarnya yang lemah adalah hati kita. Jaga hatimu, jaga jiwamu, jaga rohmu. Selama hatimu kuat, selama jiwamu kuat, selama rohmu kuat, Bangsa Indonesia tetap kuat'
- Bung Karno
■ 'Integritas Bangsa Indonesia telah mati sejak 1959, sekarang indonesia hanya sebatas integritas wilayah, raganya Indonesia tapi jiwanya tak lagi NUSANTARA'
- Bung Hatta
Orang percaya, momen kebangkitan bukanlah sesuatu yang harus ditunggu. Momen diciptakan dan direkayasa oleh keyakinan dan optimisme. Dan momen penting Indonesia selain Kemerdekaan adalah Reformasi.
Menunggu kebangkitan di setiap pergantian pemimpin di era reformasi bagi saya hanya berujung pada penantian pergantian di momen berikutnya. Kita mendapatkan orang-orang 'hebat' yang tidak cukup hebat untuk membuat kita bangkit. Ketika berkali-kali dihadapkan pada harapan semu, momen lima tahunan sudah tidak lagi menjadi sebuah keresahan.
Saya selalu merasa Indonesia hebat berkat adanya orang-orang hebat yang bermunculan di berbagai bidang kehidupan. Orang-orang yang menciptakan momennya sendiri-sendiri dengan keberanian, karakter, dan keyakinan universal. Oleh karenanya, kita harus menciptakan momen-momen kita sendiri. Dengan karakter dan keyakinan masing-masing. Saya, harus menciptakan momen-momen saya sendiri.
Kita, Indonesia, tidak lagi perlu menunggu momen karena kita, Indonesia, harus menciptakan momen.
. . . . .
Lalu, apakah saya ?
Salam,
tuti dipo
Wong takon
Orang bertanya
Wong sing tur angkoro
Kapan Angkara murka berakhir
Antarane riko aku iki
Diantara kau dan aku
Sumebar ron ronane koro
Tersebar daun-daun angkara
Janji sabar Sabar sak wetoro wektu
Bersabarlah untuk sementara waktu
Kala mangsane
Suatu ketika
Titi kolo mongso
Pada suatu ketika
Pamudjiku ti biso
Doaku semoga
Sinutra korban jiwanggo
Semakin berkurang korban jiwa raga
Pamungkase kan tur angkoro
Pengakhir angkara murka
Titi Kolo mongso
Pada suatu ketika