top of page

O b i n

 

 

Dengan jaringan usaha yang didukung lebih dari 2.500 pengrajin yang tersebar di berbagai kota di dunia, Josephine Werratie Komara atau Ang Siok Bin berhasil menampilkan batik dan kain tenun tradisional menjadi kain-kain kontemporer yang tidak habis dimakan jaman.

 

Obin, kelahiran 16 Juli 1955. Perempuan yang tidak lulus SD ini bangga pada kekekayaan budaya Indonesia terutama kain. Berkat totalitasnya dalam mengerjakan sesuatu serta hasratnya pada kain, Obin berhasil menghidupkan kembali kebudayaan dan tradisi yang sudah ditinggalkan lantaran dianggap kuno, melalui pendekatan modern.


Obin remaja yang tomboi, bercita-cita menjadi pemadam kebakaran. Ia mulai jatuh cinta pada budaya Indonesia saat melihat penampilan ibundanya yang gemar menggunakan kebaya dan kain tradisional. Semakin ditinggalkannya budaya berkebaya dengan kain tradisional dan berkembang pesatnya industri kain batik masal pabrikan, semakin Obin terpacu untuk membuktikan bahwa kain hanya akan menjadi selembar kain jika budaya dan tradisi hilang. Olehkarenanya sejak pertengahan 1970 Obin mengumpulkan potongan kain dari seluruh pelosok Indonesia. 
 
Kemudian, kain-kain antik yang telah dikoleksinya sejak tahun 70-an menjadi acuan ketika ia membuka Bin House pertamanya. Usahanya terus berkembang dan iapun menggelar berbagai pameran kainnya hingga ke Mancanegara. Tahun 1987, ia menjadi juara ketika mengikuti Desain Contest Tekstil Internasional yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang. Tahun berkutnya, dalam pameran bertajuk 'From The Past for the Future' yang juga diadakan di Jepang, Obin memamerkan koleksi kain Madura, Banyumas, Bali, dan Priangan yang tak hanya indah namun juga dinilai sebagai literature menarik untuk dipelajari.

Bin house miliknya memfokuskan diri untuk membuat kain batik lewat serangkaian eksperimen. Kemudian ia membuat terobosan dengan membuat desain batik di atas kain tenun. Kain-kain produksi rumah modenya merupakan modifikasi kain tradisional Indonesia dari berbagai daerah. Dengan sentuhan kreatifnya, kain-kain itu dibuat dengan tampilan baru agar terkesan kekinian namun tetap berpegang teguh pada pakem yang ada. Semua kain dikerjakan dengan tangan tanpa bantuan mesin. Tak heran bila dalam pembuatan yang memakan waktu hingga hitungan bulan bahkan tahun, kainnya dihargai puluhan juta rupiah mengingat tingkat kesulitannya. 

Karya Obin tak hanya dipakai masyarakat biasa, namun Julia Roberts hingga bintang rock Mick Jagger pernah terpana dan mengoleksi karyanya. Kainnyapun dapat diterima di dalam negeri tapi juga pasar internasional yakni Jepang dan Singapura. Meski demikian, dengan Obin mengaku lebih bangga ketika pelanggan lokal yang membeli kain-kainnya tersebut. Karena menurutnya, warisan budaya lebih baik diapresiasi oleh masyarakat Indonesia, bukan malah masyarakat luar negeri.

Pengalamannya selama puluhan tahun membuat nama Obin cukup disegani di dunia pertekstilan. Tahun 2001, Obin hadir pada simposium yang diselenggarakan UNESCO dan The Toyota Foundation. Bahkan perempuan yang mengenyam pendidikan formal hanya sampai kelas 5 SD ini juga mengajar mahasiswa S3 Institut Teknologi Bandung (ITB).

Tahun 2009, Obin menjadi delegasi Indonesia pada 'Indonesian Inspired' yang diadakan oleh Asia House London. Ia menjadi pembicara yang mengusung tema 'From Tradition to Glamour'. Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa seni membatik  itu berasal dari daerah Jawa atau Indonesia dan asal kata 'Batik' yang berasal dari bahasa Jawa yaitu kata 'ba' atau 'mba' yang berarti menulis dan "tik" yang berarti titik. Di tahun yang sama Obin juga berusaha memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai beragam jenis teknik pembuatan kain melalui bukunya yang bertajuk White On White.  

Keluasan wawasan dan kebesaran namanya tak membuat Obin menjadi sosok yang berbeda. Ia masih tetap mempertahankan cirinya sebagai 'perempuan berpenampilan jadul'. Rambut panjang, kebaya, lengkap dengan kain batik tak bisa dipisahkan dari kesehariannya. Untuk tampilan uniknya itu, Obin punya jawaban sendiri, 'Saya juga dapat melakukan aktivitas dan bekerja, walau memakai kain'.  

CANDRA BUANA - T.Puspa+Judika
00:00 / 00:00
bottom of page