top of page

Patah Hati Sejuta Rasanya

 

 

Melalui masa-masa patah hati, sama seperti berada di bawah air ketika kita sangat butuh bernapas. Kita merasa sedang membangun hidup kita dengan seseorang yang kita percaya, kemudian dalam sekejap mata, semua itu hilang. Hal ini pastinya menyebabkan kesedihan, kemarahan, penyesalan, serta terus menerus mempertanyakan tentang diri kita dan masa depan. Rasanya di dunia ini tidak ada orang lain yang lebih menderita dibanding penderitaan yang kita rasakan.

 

Pada masa ‘berkabung’, biasanya kita mengalami gangguan tidur. Insomnia mendadak ini dikarenakan pikiran yang terus mengganggu, tidak terkendali, dan menyedihkan. Pertanyaan besar yang seringkali muncul adalah sampai kapan rasa sakit ini akan berlangsung ?

 

Patah hati adalah penderitaan yang dirasakan ketika kita kehilangan orang yang dekat dengan kita, orang yang kita cintai. Bisa siapapun. Kekasih, pasangan, orangtua, anak, saudara, sahabat. Bisa melalui perpisahan, atau kematian.  

 

Selain sakit secara emosional, patah hati menyebabkan sakit fisik yang intensif. Secara fisik sakitnya tuh di dada. Pada saat stres, otak distimulasi secara berlebihan sehingga menyebabkan nyeri, mual dan sesak di bagian dada. Pada tingkat yang terlalu, sindrom patah hati gejalanya memang seperti serangan jantung.  

 

Ketika kita bereaksi terhadap situasi yang menyedihkan, untuk melawan kesadaran atas situasi yang terjadi, tubuh kita bereaksi melalui otot-otot yang menegang. Semakin kuat resistensi, semakin kuat ketegangan, dan semakin buruk kita merasakannya, bahkan sampai sakit di paru-paru, selain tentunya di jantung. Sebaliknya, dalam situasi bahagia otot-otot di tubuh kita cenderung rileks. Kemudian kita cenderung mengalami perasaan lega, luas, damai, dan bahkan sukacita.

 

Kalau demikian halnya, cara untuk keluar dari patah hati adalah melakukan hal-hal yang mengurangi ketegangan otot, yang membuat tubuh kita bereaksi terhadap situasi yang menyedihkan.

 

Mudah dianalisa, tidak mudah dilaksanakan. Gejala sindrom patah hati dan akibat yang ditimbulkannya boleh jadi sama pada setiap penderita. Tetapi teori pemulihannya yang berhasil di satu orang belum tentu berhasil juga di orang lain. Pada tingkatan stres terparah, penderita bisa bunuh diri, atau seperti seorang teman peremuan saya yang secara fisik istimewa menurut saya, hilang ingatan sampai akhir hayatnya. Jadi sebetulnya patah hati bisa sangat fatal akibatnya, disamping bisa cukup mudah mengatasinya. Saya coba jabarkan beberapa pendekatan dalam rangka pemulihan.

 

Menerima

 

Biasanya kita tidak bisa berpikiran jernih ketika patah hati. Tetapi yang pertama harus dilakukan adalah mencoba melihat apakah kembali pada situasi semula masih mungkin dilakukan. Bila patah hati karena kematian lebih mudah, karena kita tahu dia dipisahkan dengan kita karena diminta kembali oleh pemilik yang sesungguhnya. Pada kasus perpisahan, kita harus melihat kadar kemungkinan terhadap kembali ke situasi semula. Mungkin ini sangat menyakitkan, tetapi hal ini harus lebih jernih dilakukan. Jangan berasumsi.

 

Pada masa ini, jangan takut untuk merasa sedih. Merasa sedih adalah normal. Jangan merasa rendah diri atau bodoh jika harus menangis atau marah. Biarkan diri kita berduka. Kemudian ‘baca’ situasi, agar kita bisa menerima situasi yang terjadi.

 

Memaafkan

 

Beberapa kasus patah hati disertai dengan perasaan bersalah, sehingga pengampunan diri menjadi penting.  Dimulai dari memaafkan diri sendiri terhadap segala yang terjadi, untuk kemudian bisa memaafkan yang pergi meninggalkan kita. Tidak mudah, karena kesedihan yang dirasa seringkali menutupi perilaku negatif orang lain dan membesar-besarkan kesalahan diri sendiri.

 

Lakukan pengakuan diri yang positif, dan penghargaan diri. Pendekatan ini mudah dijalankan untuk beberapa penderita dan sangat sulit bagi yang lain. Tetapi ‘pemaafan’ dianggap benar-benar dapat membantu penyembuhan. Namun, membangun diri kita dengan menjatuhkan orang lain, dan berpura-pura menyukai diri sendiri adalah cara yang tidak akan berfungsi.

 

Coba menafsirkan kembali, membingkai ulang, atau mengatur ulang pikiran kita tentang situasi yang terjadi. Beberapa perasaan patah hati yang berkepanjangan justru karena diperkuat oleh kata-kata yang kita gunakan sendiri untuk menggambarkan situasi. 

Kata-kata seperti ‘dikhianati’, ‘dicampakkan’, ‘sakit’, dan ‘hilang segalanya’ bila digunakan berulang-ulang dapat mencegah penyembuhan. Cobalah menghilangkan kata-kata emosional tersebut yang dapat meneror diri kita sendiri.

 

Bahwa benar ‘pemaafan’ biasanya baru bisa terjadi ketika tingkat kesedihan dan kemarahan sudah menyurut. Apabila di awal atau pertengahan kita dapat melakukannya, kita tidak terlalu berlarut-larut terpuruk dalam kepatah-hatian ini.  

 

Menebarkan Kebaikan

 

Melibatkan diri dalam kerja-kerja kebaikan kepada orang lain. Pendekatan ini hanya berhasil ketika kita percaya bahwa apa yang kita lakukan adalah lebih penting daripada apa yang sedang terjadi. Lebih daripada itu, senyuman dan kebahagiaan yang kita ciptakan bagi orang lain sangat menular. Ketika kita memberi, sebetulnya kita menerima.

Minimal, senyum sebanyak mungkin. Ini akan membantu kita merasa lebih baik. Menonton film lucu, membaca buku-buku lucu, atau bergaul dengan teman-teman yang lucu biasanya juga akan menstimulasi perasaan kita.

 

Membuang sementara Kenangan

 

Semakin banyak waktu yang kita habiskan bersama, kenangan berefek negatif akan lebih buruk kita rasakan. Anehnya, hal yang sama terjadi ketika kita mencoba untuk hidup hanya dalam kenangan positif. Efek buruk keduanya sama, karena kesadaran kita mengenai masa sekarang menjadi terlalu sempit. 

 

Olehkarenanya, tinggalkan, buang, atau hapus keingintahuan, penglihatan, suara, sentuhan, tindakan, dan reaksi yang berhubungan dengannya semaksimal mungkin. Kalau perlu, hapus semua account facebook seputar dia. Jangan pergi ke tempat yang biasa dikunjunginya atau yang mengingatkan kita kepada dia. Jangan sengaja menikmati ataupun mengejar rasa sakit di hati. Semua untuk sementara waktu, sampai kita tidak lagi beranggapan bahwa semua lagu melow diciptakan dan dipersembahkan khusus untuk kita. Ketika kita sudah sepenuhnya ‘berada’ di masa sekarang, masa lalu lenyap, maka patah hati sembuh.

 

Kekuatan Diri

 

Terlibatlah dalam pekerjaan dengan baik. yang kita tahu bagaimana melakukannya dengan baik. Kita dapat memulainya dengan mengakui, menghargai, dan mengagumi keterampilan yang kita miliki saat ini dan menolak untuk mengatakan kepada diri sendiri bahwa kita tidak cukup baik. Kita juga dapat belajar keterampilan baru, besar atau kecil.

 

Tingkatkan kepercayaan diri. Selama kita memberikan nilai lebih untuk diri sendiri, maka semakin besar kepercayaan diri kita, semakin cepat patah hati dapat disembuhkan.

 

Lakukan hal yang paling membuat kita senang. Bisa memasak, beres-beres, menari, hiking, menulis, atau sekedar berkumpul dengan teman-teman. Jangan biarkan diri tanpa kegiatan berarti. Tunjukkan pada diri sendiri bahwa kita seorang ahli.

 

Waktu

 

Berbagai cara penyembuhan patah hati dari yang paling umum dilakukan orang di seluruh dunia, sampai yang khusus bisa berhasil untuk banyak orang sementara tidak berhasil untuk orang lainnya. Tetapi tidak ada salahnya mencoba proses yang cukup nyaman dijalankan bagi kita, meskipun mungkin memakan waktu yang sangat lama. Ini yang disebut ‘tunggu sampai hati kita menyembuhkan dirinya sendiri’.

 

Hubungan baru

 

Setelah dua atau tiga bulan, banyak orang merasa siap untuk memulai hubungan yang baru.  Jangan takut untuk mencintai. Berikan hati kita untuk orang yang tepat, walau kita harus membuka diri untuk kemungkinan patah hati lagi.

 

Jangan mencari kesempurnaan, karena kitapun tidak sempurna. Cukup seseorang yang baik, berbagi, lucu, cerdas, dan nyambung.  Selebihnya akan tumbuh berkembang seiring waktu.

 

Menurut banyak ahli, dibutuhkan dua tahun untuk mempelajari pekerjaan baru, dua tahun untuk terbiasa dengan tempat tinggal baru, dan dua tahun untuk benar-benar menyembuhkan patah hati. Jika kita berharap untuk benar-benar sembuh dalam sehari setelah hubungan tiga tahun, kita bisa sangat kecewa. Hasil yang nyata dapat diperoleh ketika kita menetapkan harapan-harapan yang realistis.

 

 

Para sesama perempuan, ternyata perempuan dapat lebih cepat keluar dari masalah patah hati, yang tanpa melibatkan pil, dibanding laki-laki, yang juga tidak melibatkan wil. Jadi jangan sangka mereka setegar yang diperlihatkan. Laki-laki juga bisa hancur dan menangis bila sudah di dalam kamarnya.

 

Kasus bunuh diri karena patah hati ternyata lebih banyak dilakukan laki-laki dibanding perempuan. Apa sebabnya ? Karena perempuan lebih banyak memiliki tempat curhat, ke teman, ibu, saudara, bahkan ke tukang salon. Perempuan lebih bisa terbuka kepada orang lain dalam masalah ini, tanpa takut dicap cengeng. Jadi, jangan tutup hubungan kita dengan sekitar ketika kita sedang berhubungan dengan seseorang.

 

Bila masalah tidak tertahankan, dan teman curhat tidak tersedia, jangan ragu untuk menghubungi pemulihanjiwa.com atau balai psikologi klinis lainnya. Mereka bisa dihubungi dan konsultasi per telepon, lewat email, maupun bertemu langsung.

 

Semangat !

KUCARI KAMU - Payung Teduh
00:00 / 00:00
bottom of page