top of page

SAYA DAN PONI

 

Saya berponi. Bukan sekedar tren, karena di hampir seluruh hidup saya, saya berponi. Poni mendapatkan tempat khusus untuk keseluruhan penampilan saya, karenanya poni sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup saya. Pernah beberapa kali saya berencana merubah poni saya yang sudah kepanjangan dan tidak memotongnya, saya tidak suka. Saya suka penampilan wajah saya dengan poni. Jadilah saya berponi tilaidai. Hidup poni !

 

Poni membuat penampilan kita jauh lebih muda, jadi saya suka. Waktu remaja, poni membuat wajah saya kekanak-kanakan, saya juga suka. Sesekali, saya suka memotong poni sampai agak terlalu pendek yang secara langsung membuat saya tampil 'pecicilan'. Waktu kecil dan remaja, poni saya agak tebal sehingga saya cenderung terlihat oriental atau kekanak-kanakan. 

 

Barangkali ada yang belum tahu, apa sih poni itu ?  Kok saya ngomonginnya seperti menghadapi sesuatu antara hidup dan mati ? Jadi, poni itu adalah rambut di depan dahi. Biasanya orang-orang yang berdahi lebar menutupi kelebarannya tersebut dengan berponi. Jangan berprasangka dulu, dahi saya tidak lebar yang artinya saya bukan masuk dalam golongan orang-orang pemikir. Jadi, saya tidak menjadikan poni obyek penderita pengalih perhatian karena tidak ada yang harus saya tutupi dengan poni. Niat saya ikhlas dalam berponi.

 

Sekarang lihat saja, poni para selibritis korea ditiru banyak pria seluruh dunia. Beda dengan poni pada wanita yang tampak bagus dipakai oleh segala usia, bagi pria tidak demikian. Itu dikarenakan pria berusia banyak, cenderung memiliki penipisan rambut yang cenderung botak sehingga apabila si rambut poni dipasangkan di kepalanya, bener-bener enggak ... ajah. Selain itu, semakin berusia lanjut para pria semakin memerlukan tampilan yang berwibawa. Itu kata saya, yang mencoba membela diri, hehe .. Kalo nggak percaya, saya kasih contoh orang yang 'pernah maksa make' : Ferry Salim, Marcellino Lefrandt. Hmm ... ya kan ?

 

Menurut pengalaman saya, yang diiyakan oleh beberapa ahli tata rambut, poni paling bagus jatuhnya pada orang-orang yang berdahi lebar, berambut lurus dan lembut, dan yang tebal di bagian atas. Jadi, karena saya tidak berdahi lebar saya harus akui poni saya memang gak bagus-bagus amat, namun cukup menyenangkan.    

 

Bagi 'para pemula poni' yang tiba-tiba terhipnotis ingin berponi seperti saya, saya akan memberi berita menggembirakan, bahwa jangan kaget bahwa tampilan wajah akan menjadi berbeda dan tidak membosankan. Tetapi bagi yang berambut agak berombak, kalau kalian orang yang sibuk, dan tidak terlalu banyak waktu untuk urusan rambut setiap paginya, sebaiknya jangan coba-coba bergabung dalam pmc (poni members club), karena poni akan menjadi beban yang nantinya memberi kesan berbeda terhadap citra poni sebagai penyegar tampilan. 

 

Beberapa ahli rambut mengatakan bahwa untuk menonjolkan mata indahmu, silakan memakai poni di atas alis mata ; dan bila untuk menonjolkan bibir seksimu, silakan memakai poni di bawah alis mata. Bagi saya tips ini tidak berlaku, karena saya kurang peduli pada hal-hal tonjol menonjol (memang di wajah saya, tidak ada yang bisa ditonjol-tonjol). Yang lebih tepat karena sekali lagi saya ikhlas memakai poni. Saya tidak memakai poni sebagai obyek. Kami saling mengerti saling memberi. Bila saya ingin lebih lama waktu pemotongan poni berikutnya, ya saya tinggal potong agak banyak. 

 

Pendapat ahli yang saya setujui adalah kenyataan bahwa poni mudah sekali terkena minyak dari kulit dahi, sehingga mudah lepek dan menggumpal, sehingga mempengaruhi tampilan menjadi kusam dan tidak segar. Ada yang mengakalinya dengan sesekali menyeka dahi dengan tissue minyak, kalau saya biasanya ya cuci muka saja, karena saya hampir tidak pernah memakai make-up kecuali bedak.

 

Berikut ini adalah tips para ahli rambut dan kecantikan mengenai cara mudah memotong rambut poni yang baik, benar, dan mudah :

 

  • Sisir poni menggunakan sisir bergigi rapat atau sisir sasak ke arah depan dan tarik garis untuk memisahkan poni dengan rambut bagian belakang. Jika perlu, catok poni agar lebih rapi  dan kucir rambut bagian belakang.

  • Tentukan batas sisi kanan dan kiri poni yang akan dipotong. Caranya, dengan ujung sisir tarik garis lurus dari titik alis paling tinggi ke arah atas sisi kanan dan kiri luar poni. Hal ini untuk mendapatkan lebar poni yang ideal dan untuk menghindari poni dipotong terlalu lebar.

  • Pegang poni dengan tangan kanan dan putar ke arah kiri. Ganti tangan kanan dengan tangan kiri untuk menahan poni. Cara ini akan membuat poni jatuh dari belahan rambut di sisi kiri. Juga untuk memudahkan proses pemotongan poni menggunakan tangan kanan. (Jika Anda pengguna tangan kiri atau kidal, lakukan arah sebaliknya.)

  • Potong poni secara diagonal dari atas kanan ke arah kiri bawah. Gunting poni secara perlahan dan sedikit demi sedikit untuk menghindari kesalahan, misalnya poni jadi terlalu tebal atau terlalu pendek. Caranya, jangan membuka gunting terlalu lebar dan pastikan rambut yang dipotong tidak terlalu tebal atau banyak.

  • Setelah mendapat panjang poni yang diinginkan, belah tengah poni dan sisir rapi ke arah depan. Potong ujung poni sedikit demi sedikit dengan posisi gunting berdiri vertikal untuk menghasilkan tekstur rambut natural dan ujung yang tidak terasa tebal.

  • Catok atau gulung poni ke arah dalam menggunakan sisir bulat agar bentuk poni  sempurna seperti dari salon.

Yang perlu di perhatikan jika memotong rambut poni :

  • Jangan memotong poni dalam keadaan rambut basah. Saat basah rambut terlihat dan terasa lebih panjang, namun setelah kering potongan akan menjadi lebih pendek dari yang diinginkan akibat rambut yang mengembang.

  • Gunakan gunting tajam khusus untuk memotong rambut untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Gunting yang kurang tajam dapat merusak batang rambut.

 

Poni saya setia dan tidak merepotkan. Habis keramas di pagi hari saya bisa langsung pergi dengan berbasah-basah, sampai di kantor atau di tempat klien dia sudah keren tanpa harus menambahkan rambut saya dengan asesoris apapun.  

SUMMERTIME - Janis Joplin
00:00 / 00:00
bottom of page